Jumat, 17 Desember 2010

Wah, Masa Remaja Rentan Pergaulan Bebas. Bagaimana Menanggapi dan Mengatasinya?

Masa yang bergejolak dalam kehidupan manusia adalah masa remaja, masa seorang manusia yang berusia sekitar 11-15 tahun, masa di mana seorang manusia semakin belajar dan berkembang mengenali dirinya dan lingkungan sekitarnya. Kita ketahui masa itu sangat penuh warna serta rangkaian emosi yang menghiasi perjalanan seorang remaja. Bagi remaja, di sinilah mereka mulai mengenal lingkungan luar baik disadari atau tidak hal itu pasti akan terjadi. Sudah cukup masa kecil yang hanya lingkup keluarga atau teman-teman dekat saja. Para remaja semakin memperluas lingkungan pergaulannya, baik interaksi secara langsung ataupun yang menjadi tren masa kini, dengan teknologi, seperti telephon, handpone yang dapat digunakan untuk menelpon, sms, serta internet yang sangat mendukung jejaring sosial untuk memperluas pergaulan tanpa batas. Masa-masa yang indah tentunya bagi para remaja, bak surga dunia mereka sangat menikmati bahkan sampai terjerat kesenangan masa muda karena kelabilan mereka. Sebenarnya, pergaulan yang luas disertai kemajuan zaman yang begitu pesat seperti saat ini memberikan banyak sekali keuntungan bagi mereka yang mampu memanfaatkannya, misalnya semakin banyak relasi semakin banyak sahabat yang dimiliki, hal itu bisa sangat berguna untuk saat ini maupun jangka ke depannya. Tapi, bagi remaja yang terjerat dalam pergaulan yang salah akan sangat merugi. Bagaimana pergaulan yang salah atau biasa disebut pergaulan bebas ini dapat mempengaruhi kehidupan mereka?

Pergaulan bebas. Nah, rasanya topik ini menjadi perbincangan hangat untuk mengarahkan para remaja melalui masa-masa kritisnya. Anda semakin mengerti dari derasnya informasi dari berbagai media tentang seperti apa itu pergaulan bebas yang saat-saat ini semakin gencar menyerang para remaja. Pergaulan bebas memang tidak hanya menyerang para remaja, bahkan anak-anak saat ini sangat mungkin terbawa arus pergaulan bebas, serta orang-orang dewasa yang juga dapat terpengaruh pergaulan buruk ini. Namun, pada masa remaja lah seorang manusia membangun jati dirinya dan memiliki kehendak atau freewill untuk memilih, tetap teguh pada prinsipnya dan terus mengembangkan kapasitasnya atau terpengaruh pergaulan yang menawarinya kesenangan sesaat semata. Karena freewill yang mereka miliki, serta dorongan pergaulan yang semakin dinamis, menyebabkan mereka cenderung terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Jika lingkungan tempat mereka bergaul itu positif, maka mereka akan semakin berkembang. Tapi, karena semakin tak terbatanya lingkungan negatif saat ini, mereka akan dengan mudah terpengaruh pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang kita mengerti condong ke hal-hal yang negatif. Yang namanya bebas, tanpa aturan atau semaunya sendiri, akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Para remaja sudah mulai mengenal minuman keras, narkoba, pornografi, porno aksi, tawuran, serta banyak lagi tingkah laku tak senonoh akibat dari semakin maraknya pergaulan bebas.
Lalu, bagaimana menanggapi hal itu? Wah, kita semua sebagai sesama manusia harusnya bersama-sama menyadari, menanggapi, serta bertindak demi kehidupan bersama yang lebih baik. Semua harus ikut serta dalam perbaikan ini. Ini adalah perbaikan moral yang universal, yang mana para remaja adalah generasi manusia masa depan. Jika mereka saat ini hancur, bagaimana nasip dunia yang akan datang? Baik tua, muda, laki-laki, perempuan, suku atau ras apapun berkewajiban memperbaiki kondisi kritis ini. Memang langkah yang pertama adalah dalam lingkungan keluarga sendiri, peran orang tua untuk menemani remaja melewati masa-masa yang berat baginya. Selanjutnya, peduli lah pada para remaja yang kesepian, menderita, dan tanpa harapan. Kita bangkit bersama dalam keterpurukan zaman ini. Karena hanya ada dua pilihan, kita bisa memilih, ikut terpuruk dalam kerusakan atau bangkit melakukan perbaikan. Jika Anda hanya diam tak peduli pada keadaan, dan hanya mengurusi diri sendiri, percayalah tanpa disadari Anda juga akan tergerus kerusakan zaman.
Jadi, bagaimana mengatasi permasalahan ini? Bagaimana kita bertindak untuk memperbaiki kerusakan moral ini? Seperti yang kita bahas tadi, ciptakan lingkungan positif untuk mendukung kemajuan remaja. Lingkungan yang positif akan bermanfaat sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka, yang mana sebenarnya mereka terjerumus ke lingkungan yang salah karena tidak ada lingkungan positif yang menampung aspirasi-aspirasi mereka. Lingkungan positif baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sangat diperlukan remaja. Kegiatan-kegiatan pelengkap untuk mendukung remaja juga perlu diadakan, selain untuk mengalihkan remaja pada pergaulan bebas, kegiatan positif itu juga bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan remaja. Kegiatan-kegiatan itu antara lain dalam kelompok remaja, komunitas seni, komunitas olah raga, serta komunitas-komunitas yang bermanfaat lainnya. Tak ada cara lain, hanya dengan bertindak menemani dan mendukung para remaja untuk terus maju akan dapat menghindarkan mereka dari pergaulan bebas yang dapat merusak masa depannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar