Jumat, 17 Desember 2010

Menjadi Diri Sendiri yang Excellence

Kita selalu silau, terkesan, terpesona, sampai ada yang “mendewakan” sosok seorang yang hebat, istimewa, excellence, dan keunggulan-keunggulan lainnya dalam diri orang itu. Bukankah begitu? Ya, pada kebanyakan kasus, setiap orang terkuras energinya dan hanya terfokus untuk mengagumi pujaannya. Ini sebagai permisalan, yang paling menggemparkan jagad raya, sepeninggalan raja pop dunia, Michael Jackson, banyak orang meratapi kepergiannya sampai-sampai sangat mempengaruhi kehidupan pribadi mereka. Dan yang menjadi trend anak muda, munculnya Justin Bieber, dengan adanya sebutan Bieberfever, yang menandakan besarnya pengaruh popularitas, kehebatan, ataupun keistimewaan sesosok manusia terhadap setiap orang di dunia, yang sebenarnya setiap manusia memiliki derajat yang sama. Apakah itu salah? Tentu tidak, namun diperlukan kedewasaan dengan sikap lebih bijak untuk tidak terlalu “mendewakan” sosok manusia yang istimewa. Itu sebenarnya yang menjadikan setiap orang tidak dapat berkembang, tidak dapat maju, karena tidak menjadi dirinya sendiri. Lalu bagaimana yang seharusnya dilakukan?

Yah, menjadi diri sendiri. Lakukan yang terbaik dari dalam diri Anda. Itulah nilai kelebihan Anda, untuk menjadi seorang yang excellence. Memang bukanlah hal yang salah mengagumi seseorang, itu hal yang wajar saja, tapi akan lebih bijak jika kita mengagumi orang tersebut dari karakternya, perjuangannya dari awal sampai dia berhasil, dan hal-hal baik dari orang itu, bukannya mengidolakan pribadinya secara berlebihan. Melalui pelajaran dari perjuangan orang yang dikagumi, Anda dapat merefleksikan dan memotivasi diri menjadi unggul pula, dengan cara dan pilihan Anda sendiri tentunya. Yang menjadi fokus utama untuk dapat menjadi excellence adalah melakukan segala hal dari kemampuan terbaik yang dimiliki. Kemampuan terbaik yang dimiliki menunjukkan bahwa, “Saya bisa melakukannya!” Itulah diri kita yang sesungguhnya, individu yang excellence, dan setiap orang punya kemampuan itu.
Mungkin masih ada yang mengganjal di benak Anda. “Bagaimana melakukan yang terbaik dari diri saya?” Atau mungkin, “Bagaimana saya bisa melakukannya?” Jika Anda bertanya atau berpikiran demikian, berarti Anda belum siap untuk melakukan yang terbaik dari dalam diri Anda. Hal pertama, yang paling sering diucapkan orang dari beragam kata-kata mutiara, adalah ‘positive thinking’. Ya, itu memang benar, tapi jadikanlah positive thinking itu versi Anda sendiri sesuai kesenangan dan kemauan. Itu lebih efektif dari pada meniru gaya orang lain yang mungkin tidak Anda nikmati. Hal yang kedua, sebisa mungkin jadikan kemampuan terbaik dari Anda sebagai rutinitas atau kebiasaan. Jika itu sudah menjadi kebiasaan, berarti Anda sangat menikmati pola hidup baru itu. Misalnya saja, lakukan yang terbaik untuk bangun lebih pagi dan mengerjakan segala sesuatu dengan cekatan. Jadikan itu kebiasaan, dan tanpa disadari Anda berkembang menjadi lebih baik, lebih excellence. Hal serupa juga diungkapkan Aristotle, seorang filsuf terkemuka dari Yunani, yang menyatakan, “We are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act but a habit” yang maknanya sama dengan “kita adalah apa yang kita selalu lakukan, jadi excellence bukanlah tindakan, tetapi kebiasaan.” Ingin membangun kebiasaan terbaik lainnya? Cobalah gaya Anda sendiri!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar