Jumat, 17 Desember 2010

Menumbuhkan Kepemimpinan Sejak Masa Remaja

Setiap orang diciptakan untuk menjadi pemimpin dalam hidupnya, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi organisasi atau lembaga, maupun bagi orang-orang lainnya. Untuk menjadi pemimpin yang baik, maka sangat diperlukan jiwa kepemimpinan yang terus-menerus di asah. Semakin banyak pembelajaran yang diterima, maka akan semakin berkembang pula jiwa kepemimpinan dalam seseorang. Kepemimpinan bukan hanya suatu konsep yang bersifat teoritis, namun juga merupakan proses pembelajaran langsung (atau biasa disebut komponen praktik) untuk terjun kedalam tindakan.
Mengapa menumbuhkan kepemimpinan pada masa remaja, atau sekitar usia 11-15 tahun? Perlu diketahui, pada masa anak-anak hanya dapat ditumbuhkan kepemimpinan untuk mengontrol diri sendiri karena kemampuannya masih terbatas. Pada masa remaja inilah bersemi energi dan potensi yang besar untuk terus maju. Hal itu adalah faktor utama dari pengembangan jiwa kepemimpinan sejak remaja. Pada masa-masa itu, seorang remaja memiliki banyak pertanyaan tentang berbagai hal yang memotivasinya untuk selalu berkembang. Dari situlah proses pendewasaannya terus berlangsung untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun orang lain, baik pada saat ini maupun saat yang akan datang.
Menumbuhkan Kepemimpinan Sejak Masa Remaja
Menumbuhkan Kepemimpinan Sejak Masa Remaja
Credit for illustration image by: Serbian National League
Lalu, bagaimana menumbuhkan kepemimpinan sejak masa remaja? Dimana pada masa-masa itu seorang remaja sedang mengalami masa kritis pencarian identitas. Terdapat 3 poin penting untuk menumbuhkan kepemimpinan dalam diri setiap remaja, yaitu leadership , team working, dan communication.

Poin pertama yaitu tentang leadership. Dalam hal ini, leadership yang perlu dikembangkan adalah self leadership, atau kepemimpinan bagi diri sendiri, hal awal yang sangat penting perlu dikembangkan pada setiap remaja melalui aktivitas sehari-harinya. Setiap remaja memiliki kemampuan untuk diberi tanggung jawab pada hal-hal yang dikerjakan, sehingga itu dapat melatih jiwa kepemimpinannya. Tanggungn jawab itu dapat diberikan melalui kepercayaan bahwa remaja telah mampu melakukan tugas-tugas dalam kesehariannya misalnya saja, dia diberi tanggung jawab untuk membersihkan kamarnya sendiri, tanggung jawab untuk  menngatur waktunya dalam belajar, bermain, ataupun interkasi sosial dengan lingkungannya. Malalui tanggung jawab itu, remaja merasa telah diberi kepercayaan bahwa dia bisa melakukannya, dan hal itu sangat berpengaruh dalam mengasah jiwa kepemimpinannya.
Poin yang kedua yaitu team working. Bagaimanapun juga setiap orang membutuhkan orang lainnya untuk dapat berkembang, bukan?oleh sebab itu, sangat penting untuk mengarahkan remaja pentingnya kerjasama. Walaupun hal itu kadang di nilai sepele, tapi sikap remaja cenderung egois dan mau menonjolkan dirinya sendiri, dan hal itu akan terbawa menjadi sikap individualis pada remaja kelak sampai dewasa. Untuk menumbuhkan hal itu pada remaja, orang-orang sekitarnya, baik orang tua, sahabat, teman, dan orang-orang sekitarnya harus mendukung dia untuk dapat bersosialisasi dan mengerjakan segala hal yang membutuhkan kerja sama. Namun perlu juga digarisbawahi  bahwa kerjasama bukan berarti dapat dilakukan dalam setiap hal apalagi yang bersifat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Misalnya kerja sama dalam mencontek saat ujian dapat menyebabkan ketidakjujurannya sampai dewasa.  Hal yang sepele pada saat masih remaja itu, telah menjadi suatu kebiasaan buruk yang berdampak pada hal-hal yang merugikan orang lain misalnya, korupsi dan kecurangan-kecurangan lain untuk kepentingannya sendiri. Team working dikembangkan untuk menumbuhkan kepekaan remaja, pada orang-orang maupun lingkungan sekitarnya, sehingga kelak dia akan menjadi pemimpin yang peduli pada kesejahteraan dan kemajuan umum.
Poin yang ketiga yaitu communication. Komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi dengan berbagai cara agar terjadi interaksi timbal balik anat beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Komunikasi sangat penting digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan tujuan yang dikehendaki. Tanpa adanya komunikasi, mustahil sasaran yang dikehendaki akan tercapai. Bagi remaja yang kelak adalah seorang pemimpin, maka hal itu harus diasah sejak dini untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan berkomunikasi dengan baik. Untuk mengasah kemampuan berkomunikasi pada remaja, hal pertama yang menjadi dasar  yaitu kepercayaan diri. Dalam diri remaja harus ditanamkan kepercayaan diri bahwa dia mampu dan berani menyampaikan sesuatu yang menjadi pandangannya. Perlu diketahui, agar remaja memahami bahwa tidak ada hal benar atau salah, melainkan hal pembelajaran karena setiap anggapan bersifat subjektif. Dengan kepercayaan diri dan sikap untuk terus belajar, maka secara terus menerus kemampuannya akan semakin meningkat. Sebagaimana pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berani memunculkan ide-ide gagasannya dan terus belajar mengembangkan dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar